Monday, December 20, 2010
Tuhan.... aku makin mencintaiMu
Thursday, December 16, 2010
Suka - Sayang - Cinta
Saat kau MENYAYANGI seseorang, kau ingin sekali membuatnya bahagia dan bukan untuk dirimu sendiri.
Saat kau MENCINTAI seseorang, kau akan melakukan apapun untuk kebahagiaannya walaupun kau harus mengorbankan jiwamu.
Saat kau menyukai seseorang dan berada disisinya maka kau akan bertanya,"Bolehkah aku menciummu?"
Saat kau menyayangi seseorang dan berada disisinya maka kau akan bertanya,"Bolehkah aku memelukmu?"
Saat kau mencintai seseorang dan berada disisinya maka kau akan menggenggam erat tangannya...
SUKA adalah saat ia menangis, kau akan berkata "Sudahlah, jgn menangis."
SAYANG adalah saat ia menangis dan kau akan menangis bersamanya.
CINTA adalah saat ia menangis dan kau akan membiarkannya menangis dipundakmu sambil berkata, "Mari kita selesaikan masalah ini bersama-sama."
SUKA adalah saat kau melihatnya kau akan berkata,"Ia sangat cantik dan menawan."
SAYANG adalah saat kau melihatnya kau akan melihatnya dari hatimu dan bukan matamu.
CINTA adalah saat kau melihatnya kau akan berkata,"Buatku dia adalah anugerah terindah yang pernah Tuhan berikan padaku.."
Pada saat orang yang kau suka menyakitimu, maka kau akan marah dan tak mau lagi bicara padanya.
Pada saat orang yang kau sayang menyakitimu, engkau akan menangis untuknya.
Pada saat orang yang kau cintai menyakitimu, kau akan berkata,"Tak apa dia hanya tak tau apa yang dia lakukan."
Pada saat kau suka padanya, kau akan MEMAKSANYA untuk menyukaimu.
Pada saat kau sayang padanya, kau akan MEMBIARKANNYA MEMILIH.
Pada saat kau cinta padanya, kau akan selalu MENANTINYA dengan setia dan tulus...
SUKA adalah kau akan menemaninya bila itu menguntungkan.
SAYANG adalah kau akan menemaninya di saat dia membutuhkan.
CINTA adalah kau akan menemaninya di saat bagaimana keadaanmu.
SUKA adalah hal yang menuntut.
SAYANG adalah hal memberi dan menerima.
CINTA adalah hal yang memberi dengan rela.
Thanx For My Beib.... ^__^
Monday, December 13, 2010
Penyakit Psikis
Beberapa hari yang lalu ada dialog yang menggemaskan....
Thursday, December 2, 2010
Based On Colour
Saturday, November 27, 2010
Selalu ada Yang Pertama Kali
Tuesday, November 23, 2010
M I N D E R
Thursday, November 18, 2010
Cinta Segitiga
Sunday, November 14, 2010
Arti Cinta....
Tuesday, November 9, 2010
Kotanya
Wednesday, October 27, 2010
Hak dimundurin, Kewajiban dikedepanin
Lagi pada heboh ni di kantor aye. Secara untuk kesekian kalinya gaji para karyawan dimundurin sampai pada tanggal yang tidak ditentukan. Muncul pertanyaan,-pertanyaan di benak masing-masing individu tuh. Ada yang bingung, apakah ada pergantian karyawan di bagian keuangan sehingga ada keterlambatan seperti sekarang. Atau memang ada kesulitan di dalam tubuh perusahaan sehingga ada kemunduran pemberian hak seperti sekarang.
Sunday, September 26, 2010
Persahabatan jadi Cinta
Wednesday, August 11, 2010
Tata Cara membaca al-quran
Kenapa Kita Membaca Al-Quran ?
Monday, August 2, 2010
Kemudahan Wanita Berjilbab dalam Berwudhu
Tertarik untuk upload cerita tentang seorang muslimah berjilbab yang merasa kesulitan jika harus berwudhu di tempat umum yang terbuka. Sebenarnya hati ingin berwudhu secara sempurna dengan membasuh anggota wudhu secara langsung. Namun jika hal itu dilakukan maka dikhawatirkan auratnya akan terlihat oleh orang lain yang bukan mahram. Karena anggota wudhu seorang wanita muslimah sebagian besarnya adalah aurat, kecuali wajah dan telapak tangan menurut pendapat yang rojih (terkuat).Lalu, bagaimana cara berwudhu jika kita berada pada kondisi yang demikian?
Saudariku, tidak perlu bingung dan mempersulit diri sendiri, karena Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memberikan kemudahan dan keringanan bagi hamba-Nya dalam syari’at Islam ini. Allah Ta’ala berfirman,
ŁُŲ±ِŁŲÆُ Ų§ŁŁّŁُ ŲØِŁُŁ ُ Ų§ŁْŁُŲ³ْŲ±َ ŁَŁŲ§َ ŁُŲ±ِŁŲÆُ ŲØِŁُŁ ُ Ų§ŁْŲ¹ُŲ³ْŲ±َ
“…Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran bagimu…” (QS. Al Baqarah: 185)
Pada bahasan kali ini, kita akan membahas mengenai hukum wudhunya seorang muslimah dengan tetap mengenakan jilbabnya. Semoga Allah Ta’ala memberikan kemudahan.
Seorang Wanita Boleh Berwudhu dengan Tetap Memakai Jilbabnya
Terkait wudhunya seorang muslimah dengan tetap memakai jilbab penutup kepala, maka diperbolehkan bagi seorang wanita untuk mengusap jilbabnya sebagai ganti dari mengusap kepala. Lalu apa dalil yang membolehkan hal tersebut?
Dalilnya adalah bahwasanya Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha dulu pernah berwudhu dengan tetap memakai kerudungnya dan beliau mengusap kerudungnya. Ummu Salamah adalah istri dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka apakah Ummu Salamah akan melakukannya (mengusap kerudung) tanpa izin dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam? (Majmu’ Fatawa Ibni Taimiyyah, 21/186, Asy Syamilah). Apabila mengusap kerudung ketika berwudhu tidak diperbolehkan, tentunya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam akan melarang Ummu Salamah melakukannya.
Ibnu Mundzir rahimahullah dalam Al-Mughni (1/132) mengatakan, “Adapun kain penutup kepala wanita (kerudung) maka boleh mengusapnya karena Ummu Salamah sering mengusap kerudungnya.”
Rasululullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri pernah berwudhu dengan mengusap surban penutup kepala yang beliau kenakan. Maka hal ini dapat diqiyaskan dengan mengusap kerudung bagi wanita.
Dari ‘Amru bin Umayyah radhiyallahu ‘anhu, dari bapaknya, beliau berkata,
Ų±Ų£ŁŲŖ Ų§ŁŁŲØŁ ŲµŁّŁ Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ ŁŲ³ŁّŁ ، ŁŁ Ų³Ų Ų¹ŁŁ Ų¹Ł Ų§Ł ŲŖŁ ŁŲ®ŁَّŁŁ
“Aku pernah melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengusap bagian atas surbannya dan kedua khufnya.” (HR. Al-Bukhari dalam Fathul Bari (1/308 no. 205) dan lainnya)
Juga dari Bilal radhiyallahu ‘anhu,
Ų£Ł Ų§ŁŁŲØŁ ŲµŁّŁ Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ ŁŲ³ŁّŁ ، Ł Ų³Ų Ų¹ŁŁ Ų§ŁŲ®ŁŁŁ ŁŲ§ŁŲ®Ł Ų§Ų±
“Bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengusap kedua khuf dan khimarnya.” (HR. Muslim (1/231) no. 275)
Dalam kondisi apakah seorang wanita diperbolehkan untuk mengusap kerudungnya ketika berwudhu?
Syaikh Al-Utsaimin rahimahullah berkata, “(Pendapat) yang masyhur dari madzhab Imam Ahmad, bahwasanya seorang wanita mengusap kerudungnya jika menutupi hingga di bawah lehernya, karena mengusap semacam ini terdapat contoh dari sebagian istri-istri para sahabat radhiyallahu ‘anhunna. Bagaimanapun, jika hal tersebut (membuka kerudung) menyulitkan, baik karena udara yang amat dingin atau sulit untuk melepas kerudung dan memakainya lagi, maka bertoleransi dalam hal seperti ini tidaklah mengapa. Jika tidak, maka yang lebih utama adalah mengusap kepala secara langsung.” (Majmu’ Fatawawa Rasaail Ibni ‘Utsaimin (11/120), Maktabah Syamilah)
Syaikhul Islam IbnuTaimiyyah rahimahullah mengatakan, “Adapun jika tidak ada kebutuhan akan hal tersebut (berwudhu dengan tetap memakai kerudung -pen) maka terdapat perbedaan pendapat di antara para ulama (yaitu boleh berwudhu dengan tetap memakai kerudung ataukah harus melepas kerudung -pen).”(Majmu’ Fatawa Ibni Taimiyah (21/218))
Dengan demikian, jika membuka kerudung itu menyulitkan misalnya karena udara yang amat dingin, kerudung sulit untuk dilepas dan sulit untuk dipakai kembali, dalam kondisi yang tidak memungkinkan untuk membuka kerudung karena dikhawatirkan akan terlihat auratnya oleh orang lain atau udzur yang lainnya maka tidaklah mengapa untuk tidak membuka kerudung ketika berwudhu. Namun, jika memungkinkan untuk membuka kerudung, maka yang lebih utama adalah membukanya sehingga dapat mengusap kepalanya secara langsung.
Tata Cara Mengusap Kerudung
Adapun mengusap kerudung sebagai pengganti mengusap kepala pada saat wudhu, menurut pendapat yang kuat ada dua cara [1], diqiyaskan dengan tata cara mengusap surban, yaitu:
1. Cukup mengusap kerudung yang sedang dipakai.
Hal ini didasarkan pada hadits yang diriwayatkan oleh ‘Amr bin Umayyah radhiyallahu ‘anhu dari bapaknya,
“Aku pernah melihat Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam mengusap bagian atas surbannya dan kedua khufnya.”
Surban boleh diusap seluruhnya atau sebagian besarnya [2]. Karena kerudung bagi seorang wanita bias diqiyaskan dengan surban bagi pria, maka cara mengusapnya pun sama, yaitu boleh mengusap seluruh bagian kerudung yang menutupi kepala atau boleh sebagiannya saja. Akan tetapi, jika dirasa sulit untuk mengusap seluruh kerudung, maka diperbolehkan mengusap sebagian kerudung saja yaitu bagian atasnya, sebagaimana disebutkan dalam hadits dari ‘Amr bin Umayyahradhiyallahu ‘anhu di atas.
2. Mengusap bagian depan kepala (ubun-ubun) kemudian mengusap kerudung.
Dari Al-Mughirah bin Syu’bah radhiyallahu ‘anhu,
Ų£Ł Ų§ŁŁŲØŁ ŲµŁّŁ Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ ŁŲ³ŁّŁ ، ŲŖŁŲ¶Ų£، ŁŁ Ų³Ų ŲØŁŲ§ŲµŁŲŖŁ ŁŲ¹ŁŁ Ų§ŁŲ¹Ł Ų§Ł Ų© ŁŲ¹ŁŁ Ų®ŁŁŁ
“Bahwa Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berwudhu mengusap ubun-ubunnya, surbannya, dan juga khufnya.” (HR. Muslim (1/230) no. 274)
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu beliau berkata,
Ų±Ų£ŁŲŖُ Ų±Ų³ŁŁَ Ų§ŁŁّŁ ŲµŁŁ Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ ŁŲ³ŁŁ ŁŲŖŁŲ¶Ų£ ŁŲ¹ŁŁŁ Ų¹Ł َŲ§Ł Ų© ŁŲ·ْŲ±ِŁَّŲ©ٌ، ŁَŲ£ŲÆْŲ®َŁَ ŁَŲÆَŁ Ł ِŁْ ŲŖŲŲŖ Ų§ŁŲ¹Ł َŲ§Ł َŲ©، ŁŁ Ų³Ų Ł ُŁŲÆَّŁ َ Ų±Ų£Ų³Ł، ŁŁŁ ŁَŁْŁُŲ¶ِ Ų§ŁŲ¹ِŁ ًŲ§Ł َŲ©
“Aku pernah melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berwudhu, sedang beliau memakai surban dari Qatar. Maka beliau menyelipkan tangannya dari bawah surban untuk menyapu kepala bagian depan, tanpa melepas surban itu.” (HR. Abu Dawud)
Syaikhul Islam IbnuTaimiyah rahimahullah berkata, “Jika seorang wanita takut akan dingin dan yang semisalnya maka dia boleh mengusap kerudungnya. Karena sesungguhnya Ummu Salamah mengusap kerudungnya. Dan hendaknya mengusap kerudung disertai dengan mengusap sebagian rambutnya.” (Majmu’ Fatawa Ibni Taimiyah (21/218), Maktabah Syamilah)
Maka diperbolehkan bagi seorang muslimah untuk mengusap kerudungnya saja atau mengusap kerudung beserta sebagian rambutnya. Namun, untuk berhati-hati hendaknya mengusap sebagian kecil dari rambut bagian depannya beserta kerudung, karena jumhur ulama tidak membolehkan hanya mengusap kerudung saja, sebagaimana diungkapkan oleh Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah dalam Fathul Bari. (Lihat Fiqhus Sunnah lin Nisaa, Abu Malik Kamal bin As-Sayyid Salim)
Syarat-Syarat Mengusap Kerudung
Para ulama berselisih pendapat tentang syarat-syarat mengusap penutup kepala (dalam konteks bahasan ini adalah kerudung). Sebagian ulama berpendapat bahwa syarat-syarat mengusap penutup kepala sama dengan syarat-syarat mengusap khuf (sepatu). Perlu diketahui bahwa di antara syarat-syarat mengusap khuf adalah khuf dipakai dalam keadaan suci dan batas waktu mengusap khuf adalah sehari semalam untuk orang yang mukim dan tiga hari tiga malam untuk musafir.
Sebagian lagi berpendapat bahwa syarat-syarat mengusap kerudung tidak dapat diqiyaskan dengan persyaratan mengusap khuf. Mengapa demikian? Meskipun sama-sama mengusap, tetapi mengusap kerudung merupakan pengganti dari mengusap kepala yang mana kepala merupakan anggota wudhu yang cukup dengan diusap, sedangkan mengusap khuf merupakan pengganti dari mengusap kaki yang mana kaki merupakan anggota wudhu yang dibasuh/dicuci.
Oleh karena itu tidaklah disyaratkan untuk memakai penutup kepala dalam keadaan suci dan tidak ada batasan waktu, dan inilah pendapat yang lebih kuat, insya Allah. Mereka berpendapat karena dalam hal ini tidak ada ketetapan dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengenai batasan waktunya. Kapanpun seorang wanita muslimah memakai kerudung dan berkepentingan untuk mengusapnya ketika berwudhu maka ia boleh mengusapnya, dan bila mana ia bisa melepas kerudungnya ketika berwudhu maka ia mengusap kepalanya, dan tidak ada batas waktu untuk hal tersebut. Namun, untuk lebih berhati-hati hendaknya kita tidak memakai penutup kepala kecuali dalam keadaan suci. (Majmu’ Fatawa wa Rasaail Ibnu ‘Utsaimin (11/119)). Wallahu a’lam.
—
[1] Thohurul Muslimi fii Dhouil Kitabi was Sunnati Mafhuumun wa Fadhoilun wa Adabun wa Ahkamun hal. 35 & 52, SyaikhSa’id bin Ali bin Wahf Al-Qahthani, MaktabahSyamilah
[2]Syarh Al-’Umdah hal. 276 dan Majmu’ Fatawawa Rasaail Ibni ‘Utsaimin (11/119)
Penulis: Ummu Isma’il Noviyani Maulida
Muroja’ah: Abu Rumaysho Muhammad Abduh Tuasikal
***
Artikel muslimah.or.id
Tuesday, July 27, 2010
Komitmen Cinta
Ada rekan kantor yang mengalami hal serupa, dia pernah berkata "menjadi orang ketiga memiliki sensasi tersendiri". Hm..... perlu ditelaah pernyataan ini. Memang cukup memicu adrenalin karena menjalani hubungan yang sembunyi-sembunyi. Tapi tak selamanya kan selingkuh itu indah, pastilah lebih banyak makan ati bagi pihak ketiga nya ato bahkan semua pihak.
Adalagi kawan di kampus, cowok mungil yang imut. Ku pikir kami berkawan dan hampir pada tahap kawan dekat, namun tak pernah terlintas pada tahapan "boyfriend". Tiba-tiba menyalah artikan perhatianku pada kata komitmen. Hm... keGRan yang berlebihan nih.... Kengototannya atas tidak mau adanya komitmen ini membuatku bertanya "U ga ngajak aku TTM an kan?" dan tak kusangkan yang ada adalah jawaban "YA".
Hm.... fenomena yang memang lagi musim banget kayaknya. At least di sekitar lokasi ku tinggal sekarang. Ada beberapa case yang bisa dikatakan "menyelip di tikungan", dalam arti lebih tertarik mendekati cewek yang sudah memiliki pacar. Ada yang menikmati masa kedekatan dengan tanpa menyinggung pasangan ( pasangan TTM ) tentang kondisi pacar masing-masing. Ada yang mengeluhkan sangan menyakitkan berada di posisi pihak ketiga. Ada yang merasa memang mengasyikkan menjadi pengganggu hubungan harmonis orang lain. Untuk yang ketiga ini sepertinya bisa dibilang penyakit, mungkin sejenis kleptomania kali ya...? hehhehe
Tapi apapun itu, tetap terasa menarik jika membahas perkara "LOVE". So... entah apa arti komitmen bagi tiap orang? yang pasti akan ada jawaban jamak mengenai nya.... karena memang luas artinya
Profesional Kerja
Sulitnya Ber SABAR
Serasa begitu mudah kata itu terucap dari mereka...kucoba menjalaninya setahun,dua taun,tiga taun,lebih tapi kenapa ketika sampai di titik kulminasinya,rasanya begitu sulit untuk ku bertahan.Sebenarnya Tidak salah apa yang mereka sarankan.Karena memang sudah ada tuntunannya.Andai aku jadi mereka mungkin dan pastinya ku sarankan yang sama walau berat,karena aku sendiri kadang susah melakukannya.
Tapi apa yang bisa kita lakukan lagi selain kata itu setelah kita berusaha dan berdoa??kita tidak bisa lakukan apa-apa.Walau sampai rasanya usaha yang kita lakukan sudah maksimal.kadang kita lakukan usaha yang gak masuk akal.jauh dari nalar kita.Gila memang..Tapi kita hanya bisa menunggu hasilnya dengan SABAR,lagi lagi dengan kata SABAR.
Jika penantian ato kesabaran itu terasa sudah terlalu lama maka kejenuhan itu datang dan kesabaran itu lenyap menjadi emosi yang menjadi jadi.menyalahkan kenapa apa yang kita ingini belum juga datang.Lalu siapa yang salah??apa yang salah??apa salah kita??masih kurangkah usaha dan doa kita??Entahlah sulit memang...
Setebal dan sekuat apapun iman seseorang apakah pernah merasakan titik kejenuhan dari kesabaran yang ia jalankan??
Smoga kita bisa terus bertahan..............amien
Godaan Duit
Hal yang paling kutakutkan adalah menjadi KAYA. Aneh memang, malah bisa disebut dengan abnormal. Apalagi dengan kondisi dunia yang sekarang ini, tak akan bisa hidup jika tanpa uang di tangan. Merasa tidak dihargai dan disepelekan jika tak memiliki uang tak jarang muncul dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan sekitar kita.
Contoh aja, ada beberapa manusia yang memandang seorang pengemis dengan jijik. Walaupun ada segelintir yang memandang dengan diiringi rasa kasihan. Tapi coba kita amati saat manusia memandang seseorang yang turun dari sedan BMW. Ada yang berkata "wah...", ada yang cukup dengan melongo atau ada yang lebih ekstrim dengan langsung nyamperin (mungkin emang udah kenal kali ya.. :D).
Itu contoh kala kita berada di posisi penonton. Kita bayangkan jika kita di posisi sebagai seorang yang kaya. Hal pertama yang biasa nya muncul sebagai reaksi dari banyak uang adalah menjadi seorang yang boros. Apalagi dengan mayoritas masyarakat dunia yang konsumtif. Tujuan manusia dalam hidup adalah memenuhi keinginannya. Maka dari itu, saat memiliki modal pasti tak akan menunda untuk memenuhi keinginannya tersebut.
Bagaimana kalo berada dalam kondisi sebagai seorang ibu. Kita liat aja, beberapa contoh orang yang sukses dominan berasal dari kalangan tak mampu. Secara logika, dasar sifat manusia tergantung dari sang ibu. Bagaimana sesama saudara bisa rukun, itu juga bergantung dari ibu. Berbeda dengan kepandaian, yang bisa berasal dari Gen. Seorang ibu mendidik anak-anaknya untuk saling berbagi dan tolong menolong di kala susah. Bagaimana cara mencotohkan kondisi susah jika lingkungan rumah sudah serba ada.
Kita liat karakteristik orang disekitar kita. Sebagai permisalan, aku memiliki teman sedivisi yang berbeda latar belakang. Dua-duanya orang yang baik dan menyenangkan. Yang berbeda adalah cara mereka menatap kehidupan. Temen ku yang satu, kita sebut aja "A" yang berasal dari keluarga yang pas-pas an. Saat ada masalah menerpa dalam kerjaan, dia akan terdiam sejenak dan berpikir tentang solusi yang terbaik. Sedangkan temenku yang satunya, kita sebut dia "B" yang berasal dari keluarga berduit. Dalam menghadapi masalah yang ada di depan mata, lebih ke arah menggampangkan. Contoh lebih detail, A akan mengerjakan tiap job yang menjadi tanggung jawab dia sampai selesai baru dia pulang kantor. Walopun kerjaan itu selesai jam 12 malem. Sedangkan si B, walopun job yang jadi tanggung jawab dia belum kelar ampe 50% dan tiba-tiba ada tawaran main bilyard, langsung cabut dengan embel-embel masih ada hari esok.
Nah.. .karena melihat hasil didikan orang kaya pada orang di lingkunganku, membuatku makin takut menjadi kaya. Aku takut gimana cara mendidik anak ku kelak. Kalo misal aku sekarang hidup pas, nggak miskin tapi juga nggak kaya. Mungkin aku bisa mendidik anakku kelak dengan system yang sama seperti yang ibuku terapkan padaku. Semisal ibuku hanya mampu membeli sepotong roti, maka dia akan mengajari aku dan kakakku untuk memotong roti itu menjadi dua. Namun jika dalam kondisi yang kaya, pasti akan terpikir membeli dua potong roti sekaligus. Aku takut tak mampu mendidik anakku menjadi lebih tangguh dan lebih baik daripada aku. Aku takut akan godaan menjadi sombong ketika menjadi kaya. Tak bisa mengenakan baju seharga dibawah 500.000 atau tak mampu mencuci piring karena telapak tangan langsung lecet terkena air sabun. Aku tak mampu menghadapi cobaan yang seperti itu....
Dan yang paling mengerikan, aku lupa beribadah karena sibuk bersenang-senang dengan uang yang kumiliki.... audzubillahhamindalid...
FriendShip
Maka dari itu, sahabat adalah makhluk yang mengerti dan menerima kita apa adanya setelah keluarga. Mereka ada untuk kita. Dalam suka dan duka. Ketika kita bertemu dengan sahabat, obrolan mengalir seperti aliran air sungai yang tak bermuara. Obrolan dari yang ringan, sedang sampai yang berat. Bertukar pikiran, saling mengkritik, saling memahami dan saling memaklumi kekurangan masing-masing.
Lalu dimana kita bisa menemukan seorang sahabat? jawaban nya ada dalam diri kita sendiri. Saat kita tulus kepada seseorang, pasti kita akan menemukan seorang sahabat sejati di dalamnya. Walaupun tak semua orang yang kita temui akan menjadi sahabat kita. Tapi dengan mata hati kita, pasti akan menemukan seseorang yang kan menjadi sahabat kita. Kita cukup melakukan sesuatu dengan tulus dan tanpa pamrih untuk setiap orang.
Aku menemukan sahabatku di kala masa SMA. Dari aku mulai pertama berteman, aku selalu berharap akan sahabat yang mau melakukan apapun untuk membuatku senang. Tapi ternyata tidak seperti itu persahabatan. Ternyata bersahabat itu ada kalanya tertawa bersama dan ada kalanya menangis bersama. Perasaan sayang yang nggak bisa diungkapin dengan kata-kata tapi dengan banyak perbuatan. Saling tolong menolong di perantauan adalah permulaan dari persahabatan itu tumbuh. Ada kalanya sahabatku ngambek, tapi anehnya aku tak bisa marah padanya. Walopun ngambeknya berhari-hari.
Layaknya kemaren, malam itu kondisi mentalku lagi nggak bagus. Sumpek ama kerjaan dan kuliah. Kegiatan 7 hari dalam 1 minggu tanpa ada istirahat. Tak ada waktu untuk merfresh pikiran, saat berharap mendapat suatu yang menyegarkan pikiran ketika pulang ke rumah, yang kudapat malah sebaliknya. Tingkat sensitifitas memuncak dan tak menemukan seorang pun untuk sekedar berbicara. Bahkan keluarga, entah mengapa tak bisa membuka mulut sama sekali. Saat itulah, sahabatku datang tanpa di undang. Lega rasanya, padahal aku sama sekali tak membicarakan masalahku. Aneh ya..?
Itulah sahabat.... Selalu merindukan.. Selalu berharap mereka baik-baik saja...
Sahabat... Terima kasih atas semua yang kau berikan.
Suara "Outsource"
Wednesday, June 16, 2010
Sakit "Cinta"
Pernyataan Cinta seorang Wanita
Tuesday, June 15, 2010
Cinta Antar Religi
Ada pernyataan seorang teman "kenapa tuhan menciptakan banyak keyakinan dalam pikiran manusia, padahal yang dia minta hanya satu"