Beberapa hari yang lalu ada dialog yang menggemaskan....
Cowok : Kamu kok keliatan item...
Cewek : Iya.. nggak tau nih....
Cowok : Jangan panas-panasan ya... kamu cantik kalo putih..
Cewek : ^__^
Sebagai wanita, sepertinya perlu ada sedikit perubahan...
Cowok : Kamu kok keliatan item...
Cewek : Iya.. nggak tau nih....
Cowok : It's okay, tetep cantik kok.... Apalagi kalo berkulit putih, pasti lebih cantik
Cewek : Insyaallah..... Diusahakan ya....
Mungkin ini adalah dialog yang sederhana dan bahkan nggak berarti apa-apa bagi beberapa orang. Tapi disadari ato tidak, dialog seperti ini menimbulkan dampak psikologis yang signifikan pada diri si wanita.
Kenapa hanya pada si wanita, karena pada dasarnya... Lelaki itu terpaku pada tampilan luar. Walaupun dalam dirinya ada sisi menerima apa adanya, namun masih tetep didominasi ama yang namanya kesempurnaan fisik.
Nggak heran juga, ada teman yang bilang. Seorang laki-laki mencintai wanita dari kecantikan fisiknya baru kemudian menyelami kecantikan hatinya. Berbanding 180 derajat, wanita mencintai seorang lelaki dari ketampanan hati dan kemudian fisiknya.
Ada sebuah kisah yang aku baca dari blog sebelah, Suatu ketika, seorang laki-laki mengeluh kepada Umar ibnul Khaththab bahwa cintanya kepada istrinya sudah memudar. Hampir-hampir tak ada cinta lagi. Karena itu, ia bermaksud menceraikannya. Umar kemudian mengingatkan, “Sungguh jelek niatmu. Apakah semua rumah tangga hanya dapat terbina dengan cinta? Dimana takwamu dan janjimu kepada ALLAH? Dimana pula rasa malumu kepada NYA? Bukankah kamu sebagai suami istri telah saling bercampur (sehingga tampaklah rahasiamu) dan mereka (istri-istrimu) telah mengambil dari kamu perjanjian yang amat berat?”
Kisah yang amat menyayat hati nggak sih kalo kayak gitu. Bayangkan jika tiap laki-laki seperti lelaki di cerita itu. wwooowww.... Dunia ini dipenuhi dengan para istri dan para ibu yang menyiksa dirinya dengan diet, eksperimen kosmetik, bla...bla...bla.... OMG!!! astaghfirullah.....
Yang paling parah, para ibu bakalan menghindari punya anak perempuan. Karena mereka tidak mau melihat anaknya ikut-ikutan menyiksa diri seperti ibunya. Dan di dunia hanya ada laki-laki... Lama-lama manusia punah, karena nggak bisa lagi berkembang biak. Hahahahhaha....
(lagi-lagi imajinasiku terasa lebay. Khikkihkhi...)
----- No hard Feeling ------
0 komentar:
Post a Comment