topbella

Monday, January 7, 2019

manusia tak bertuhan

akhir akhir ini banyak sekali aku bertemu artikel, berita online, berita tv dan bahkan cerita nyata tentang perselingkuhan.

aku heran, mereka para pelaku perselingkuhan itu... apakah mereka tak bertuhan??

dalam agamaku (alhamdulillah saya muslimah), bersentuhan dengan bukan muhrim itu dosa. Jangankan bersentuhan, melihat saja sebenarnya sudah termasuk dosa. Aku bukan orang yang alim atau ilmu agamanya tinggi. Setidaknya aku tau salah satu aturan dasar agamaku.... aturan yang diperumpamakan lautan, adalah aturan di pinggir pantai.

coba bayangkan ketika dosa dosamu sebanyak lautan, dan nanti suatu ketika dosa dosamu itu akan memakanmu bak tsunami menerjang lautan aceh dan banten. Apa kalian para pelaku perselingkuhan gak takut???

aku heran... sampe sekarang aku masih ga habis pikir, aku ga bisa memahami dan tak juga ingin memahami kenapa para pelaku ini sampe terjerumus dalam belenggu perselingkuhan. Bahkan terkadang ada yg sudah sama sama memiliki pasangan sah, masih bisa terjerumus dalam "limbah menjijikkan" itu.

baru 5 menit yang lalu membaca berita online pasangan selingkuh sampai dihukum adat dan diusir dari kampungnya karena ketahuan berselingkuh dan berhubungan (maaf) intim. Astaghfirullah..... sungguh menjijikkan. Segitu tinggikah hasrat nafsu mereka?? hingga birahipun tak tertahankan??

Salah satu Problematika duniawi yang tak bisa menemukan solusi, karena memang hanya Tuhan yang mampu menyelesaikan. Allah yang maha membolak balikkan hati manusia, DIA yang menentukan mana yang PANTAS mendapat hidayah dan mana yang tidak.

Wednesday, February 25, 2015

Wak......tu

Genap sudah 40 jam mataku tak bisa terpejam. 
Kenapa? entahlah aku sendiri tak tau kenapa.
Apa yang kau resahkan? entahlah aku sendiri tak tau apa.
Bagaimana awalnya sampai tak bisa terlelap? entahlah aku sendiri tak ingat.

Pertanyaan pertanyaan dari orang-orang yang kusayangi ini tak mampu aku jawab. karena apapun jawabanku, itu akan menimbulkan kekhawatiran baru yang berbuntut panjang dan menahun.

Telinga kanan mulai menampakkan akibat dari ulah mata ku. Sakiiittt banget, rasanya seperti ada yang menusuk lubang telinga dengan segenggam paku payung. Pelipis kanan dan kiri berdenyut seperti berlomba maraton memaksa mataku untuk tetap terbuka. Paru-paru pun berasa kembang kempis, berusaha untuk bisa bernafas. Semut-semut bergerumbul nakal di jari jari tangan dan kaki ku.

Ada penyesalan yang menggelayuti ku sekarang. Yah.. dia... 
Dia tidak bisa diajak kompromi. Terus melangkah maju dan tak mau mundur kebelakang. Jangankan mundur, menoleh pun enggan, Dia membuatku kadang berpikir, kenapa aku harus memilih ini. Kenapa bukan itu?. Ketika penyesalan akan pilihan itu muncul, dia menjadi satu satu nya yang bisa kusalahkan. Dia tidak pernah komplain atas gugatanku, dia tak pernah marah.. seedih atopun bahagia atas setiap tindakanku. Dan dia tetap terus melangkah maju. yah.. Dia... DIA adalah WAKTU.

Seandainya waktu itu aku begini, mungkin ga akan terjadi ini.
Seandainya waktu itu begitu, mungkin ga akan begini.
dan seadainya seandainya yang lain.
Tapi sadar ga sih? setiap kata seandainya itu acap kali didampingi oleh "mungkin"

Tiap kemungkinan itu memiliki prosesntasi 50:50 akan benar terjadi atau tidak. So.. apa yang ada sekarang, jalani aja.. apapun itu, nikmatin aja. DAripada membuat keputusan baru untuk memilih pilihan yang lain, yang notabene belum tentu "make me better".. bukankah lebih baik untuk menjalani apa yang ada sekarang? kunci dari semuanya, adalah ikhlas. Walaupun prakteknya berat.. sangat berat.. kumantapkan diri untuk lebih ikhlas.

Dengan pemikiran sederhana yang sedimikian itu, akhirnya 10 jam yang lalu mataku bisa terpejam selama 240 menit.

Friday, November 1, 2013

Great

Hay There... rasanya udah lama aku nggak nulis.

Alkisah gue lagi naik bis perjalanan balik ke kampung, disepanjang jalan ngeliat pemandangan di luar bis. Terngiang something yang bikin aku keinget untuk nulis....

Usut punya usut, gue yang ga dapet tempat duduk, Merebahkan bokong di penutup mesin sebelah pak sopir. Alhasil di depanku melihat pemandangan yang subhanallah, mbak mbak cantiknya nggak ketulungan, Trus di sebelahnya ada adek2 yang kulitnya mulus kayak kulit delima (kulit delima kuning mulus kan ya? rada ga yakin nih ma perumpamaan yg gue bikin. Wkwkwkwk )
Dan akibat dari kecantikan mereka, si pak kondektur goda-godain para wanita cantik itu. sembari colek-colek dikit... (dikiitttt lo ya).

Pemandangan ini bikin gue mikir, "oh GOD, thank a lot ya Allah..."

Kenapa gitu?

Karena kalo dipikir-pikir, ada 2 hal dari gue yang pantas dan wajib disyukuri.


  • Gue nggak cantik.
    • Bukan berarti gue jelek dan buruk rupa nih ya. Tapi setidaknya penampilan muka gue nggak bikin mata kesengsem buat memandang. Sehingga gue aman-aman aja walo berdesak desakan di bis kayak gini. Dan yang pasti nggak banyak godaan di rumah tangga gue. Bayangin aja kalo terlalu cantik, banyak yang naksir. Banyak yang lebih perhatian dari suami. Jatuhnya apa?? selingkuh ato bahkan cerai (ih.. amit-amit deeeh)



  • Gue nggak seksi
    • Bukan berarti juga gue gembrot dengan lemak dimana-mana. Tapi setidaknya dengan tampilan yang nggak seksi ini. Ga ada tuh tangan usil yang minat colek-colek. walo cuma dikit. So... i feel save saat harus melakukan perjalanan di tengah malam.


Dari dua hal ini, gue menyimpulkan bahwasannya gue ga perlu lagi memaksa diri buat nyalon untuk mempermulus muka. Dan gue nggak perlu diet ketat untuk body slimming yang bahenol. At least, my husband always love me... and it's enough...

~~ End ~~
 
Uniknya Memilih© DiseƱado por: Compartidisimo